Vladimir Todorovic menghadirkan sebuah film generatif tentang respons mimoid terhadap radiasi buatan manusia yang tidak mengion dan yang mengion. Video dengan judul Tunable Mimoid ini menunjukkan pencapaian penelitian terbaru dari Centre for Mimoid Studies (CMS), yaitu sebuah kelompok dari Giesean Institute of Solaristics. Menurut makalah mereka yang baru-baru ini diterbitkan, para ilmuwan telah menemukan bahwa jaringan organisme luar angkasa (mimoid) beregenerasi setelah terpapar efek berbahaya dari radiasi pengion dan yang tidak mengion.
Untuk percobaan tersebut, sampel mimoid diangkut secara kriogenik dari Solaris ke Bumi. Dalam larutan pencitraan sel hidup yang tidak invasif, jaringan mimoid dibombardir dengan metamaterial yang dapat disesuaikan secara real-time dan terpapar pada medan elektromagnetik yang berubah-ubah seiring waktu. Para peneliti mengklaim bahwa “sampel mimoid tidak hanya berperilaku sebagai sistem hidup yang dapat diatur, tetapi juga menunjukkan perilaku yang mengatur diri sendiri sambil meniru pola medan elektromagnetik yang terkendali.”
Video ini diproduksi untuk masyarakat umum guna mempromosikan manfaat studi makhluk luar angkasa pada inisiatif Sustain Earth. Hasil penelitian telah membuka banyak jalur, opsi, dan kemungkinan baru bagi sains modern dan upaya Sisyphean terbarunya dalam menyelamatkan kita dari kepunahan massal keenam.
Tunable Mimoid adalah film fiksi ilmiah bagi penggemar yang generatif yang dapat memberi penghormatan kepada Solaris karya Stanislaw Lem. Kisah ini diceritakan di masa sekarang ketika kepalsuan dapat dengan mudah dibuat, didistribusikan, dan dibagikan. Nada ironis dan kering Tunable Mimoid berdialog dengan visi Lem yang sinis tentang sains modern. Dalam narasi Tunable Mimoid, metode ilmiah yang digunakan oleh tim peneliti memberikan solusi untuk berbagai masalah yang terkait dengan gelombang radiasi (non) pengion yang berbahaya termasuk sinar gamma, T-Ray, dan gelombang elektromagnetik ELF/VLF.
Dengan mengeksploitasi, mengendalikan, dan menyetel bentuk kehidupan – monster dari lautan Solaris, para ilmuwan telah menemukan cara untuk menetralkan sebagian kecil kekacauan yang kita buat di planet kita. Upaya kita untuk menghilangkan efek radiasi berbahaya yang disebabkan oleh kabel listrik, transformator listrik, peralatan, atau limbah nuklir dapat diselesaikan dengan memanfaatkan bentuk-bentuk yang eksternal dan jauh. Tim peneliti menggunakan teknologi modern yang (bisa saja) ada saat ini: bola meta nanografena khusus, osilator nonperiodik, atau pulsa laser metastrontium. Setelah terpapar teknologi tersebut, mimoid bereaksi, menetralkan, menyembuhkan, dan beregenerasi. Penampakan permukaannya, viskositasnya, indeks bias, dan jeritan yang tidak wajar yang dipancarkannya, semuanya dipengaruhi oleh teknologi buatan manusia. Dalam teater eksperimen ilmiah dan kekerasan dingin ini, mimoid tidak dapat dihancurkan. Sebagai konsumen dari tindakan tersebut, kita merasakan sensasi aneh yang memuaskan saat mengamati bentuk kehidupan yang dapat disetel, dikendalikan, dan dieksploitasi.
Vladimir Todorovic presents a generative film about the response of ‘mimoid’ to man-made radiation that is both ionizing and non-ionizing. The video, entitled Tunable Mimoid, details the latest research achievements of the Center for Mimoid Studies (CMS), a group from the Giesean Institute of Solaristics. According to their recently published paper, scientists have discovered that the tissue of extraterrestrial organisms (mimoids) regenerates after being exposed to the harmful effects of ionizing and non-ionizing radiation.
For the experiment, mimoid samples were cryogenically transported from Solaris to Earth. In a non-invasive live cell imaging solution, the mimoid tissue was bombarded with real-time tunable metamaterials and exposed to electromagnetic fields that changed over time. The researchers claim that “the mimoid samples not only behave as a tunable living system, but also exhibit self-organizing behavior while mimicking controlled electromagnetic field patterns.”
The video was produced for the general public in order to promote the benefits of extraterrestrial studies for the Sustain Earth initiative. The results of the research have opened up many new paths, options and possibilities for modern science and its latest Sisyphean quest to save us from the sixth mass extinction.
Tunable Mimoid is a generative sci-fi film for of Stanislaw Lem’s classic film Solaris. The story is told in the present day, a time when fakes can be so easily created, distributed and shared. Tunable Mimoid’s dry and ironic tone is in dialogue with Lem’s cynical vision of modern science. In Tunable Mimoid’s narrative, the scientific methods used by the research team provide solutions to the various problems associated with harmful (non) ionizing radiation waves including gamma rays, T-Rays and ELF/VLF electromagnetic waves.
By exploiting, controlling and tuning the life forms – monsters from the oceans of Solaris, scientists have found a way to neutralize a small part of the chaos we have caused on our planet. Our efforts to eliminate the harmful effects of radiation caused by power lines, electrical transformers, appliances or nuclear waste can be solved by utilizing external and distant forms. The research team uses modern technology that (could) exist today: special nanographene metaspheres, nonperiodic oscillators, or metastrontium laser pulses. After being exposed to these technologies, the mimoid reacts, neutralizes, heals, and regenerates. Its surface appearance, viscosity, refractive index, and the unnatural screams it emits are all influenced by man-made technology. Within this theatre of scientific experimentation and cold violence, the mimoid cannot be destroyed. As consumers of such actions, we feel a strange sense of satisfaction when observing a life form that can be tuned, controlled, and exploited.