Jon Tarry membawa Crisis pada ingatan peristiwa kemanusiaan yang sedang berkecamuk di Jalur Gaza Palestina, akibat perang yang tak berkesudahan. Bandar Udara Internasional Yaser Arafat yang sebelumnya bernama Bandar Udara Internasional Gaza dan Bandar Udara Internasionla Dahaniya adalah bandar udara yang berlokasi di Jalur Gaza di antara Rafah dan Dahaniya, di dekat perbatasan Mesir. Jon ingin membangun ingatan terhadap bandar udara ini yang sekarang sudah tidak beroperasi lagi. Landasan pacu bandara adalah portal yang menghubungkan kita melintasi jarak.
Ketika bandara udara ini sudah beralih fungsi menjadi pasar kebun dan ladang untuk pengembalaan domba yang menyediakan makanan berupa rerumputan, Jon mengajak orang tak ingin melupakan bandara ini. Pembangunan bandara yang pernah eksis juga mengingatkan kita pada masa-masa optimis. Krisis kemanusian telah merombak tatanan kehidupan, bandara udara hanya menjadi saksi bisu yang bisa menarasikan kehidupan yang pernah berjalan baik menjadi berhenti. Jon memiliki harapan besar yang disampaikan dalam karyanya secara dalam, bahwa hari-hari gelap akan segera kembali menampakkan sinar, dan akan muncul di papan pengumuman bandara Arr GZA Dep GZA.
Sedangkan pada karya satunya, Jon Tarry sedang menghadirkan karyanya yang memiliki konsep pemandangan garis pantai dan lautan yang bentuk biomorfik yang muncul dari rumput laut, laut, dan spirit kekuatan alam. Jon nampaknya ingin menerapkan gagasannya dengan mengamati kehidupan organisme kehidupan laut, baik berdasarkan bentuk maupun pergerakannya sebagai bahasa yang meggerakkan jiwa.
Pemanfaatan ruang lautan menjadi sangat menarik dalam membentuk pola ruang melalui perwujudannya. Melalui bentuk biomorphic garis pantai yang bersinggungan dengan lautan, secara tidak langsung dengan sendirinya telah menggambarkan bahwa alam itu unik dan memiliki kekuatan. Karya Jon telah menghadirkan semangat bagaimana menjaga dan melestarikan ruang sebagai kawasan perlindungan, dan harus dijaga.
Jon Tarry brings Crisis to the memory of the humanitarian events that are raging in the Gaza Strip, Palestine, caused by the seemingly endless hostilities in the region. Yaser Arafat International Airport, formerly known as Gaza International Airport and Dahaniya International Airport, is an airport located in the Gaza Strip between Rafah and Dahaniya, near the Egyptian border. Tarry presents a memory of this airport that is no longer operational, portraying its runway as a portal connecting us across time and distance.
Although the airport has been converted into a market garden sporting grassy pastures on which sheep now graze, Tarry invites people not to forget the time when it was an airport. For Tarry, the former airport is a symbol reminding us of more optimistic times. The humanitarian crisis has changed the order of life, and the airport has been a silent witness potentially able to recapture, at least in narrative form, a life that went well before it went badly. Jon conveys great optimism in his work, convinced that the dark days will soon disperse, so that we might once again witness Arr GZA Dep GZA on the airport arrivals noticeboard.
In other work, Jon Tarry is presenting views of the coastline and ocean in biomorphic form, with references to seaweed and the ocean, all fuelled by the powerful spirit nature. He is inspired by his observations of the life of marine organisms, both in terms of their form as well as their movement, and the resultant language they produce that never fails to move the soul.
The use of ocean spaces and organisms leads Tarry to create correspondingly fascinating spatial patterns. Through the biomorphic form of the coastline as it intersects with the ocean, impressions of the uniqueness and power of nature readily emerge. Jon’s work has presented the spirit of how to maintain and preserve spaces as protected areas to be maintained and preserved.